Senin, 31 Desember 2012

TULISAN MANUSIA DAN KEADILAN



LIRIK LAGU TENTANG MANUSIA DENGAN KEADILAN
kami
bukanlah generasi muda yg tolol
kami
muak dengan ketidakadilan ini

mau sampai kapan mereka disiksa mati
padahal mereka menyumbang besar untuk negara

kami
bukanlah generasi muda apatis
kami
muak melihat hukum dijual murah

gayus tanpa malu
bebas bagaikan turis
tingkah laku blagu
pake wig lucu tak tahu malu

anak muda
teriakkan keadilan
Indonesia
perjuangkan keadilan

orang bijak bilang
yang benar pasti akan menang
terkutuk mereka
yang membunuh dan yang korup

belalah bangsamu
janganlah engkau pernah takut
ku tunggu dirimu
digerbang jayanya keadilan

aku muak
aku benci
kita dinjak injak

aku sedih
melihat ibu bangsa menangis

keadilan
keadilan
demi bangsa
itulah hak kita
keadilan

TUGAS MANUSIA DAN KEADILAN



     
                        MANUSIA DAN KEADILAN

1.    PENGERTIAN KEADILAN
Menurut Aristoteles:
          Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit., kedua ujung tersebut menyangkut 2 orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah di tetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama.
Menurut Plato:
          Keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga akan dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. 
Menurut Socrates:
          Keadilan diproyeksikan pada pemerintahan. Keadilantercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, karena pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
Menurut Kong hu cu:
          Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak dan ayah sebagai ayah. Kemudian raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu.
Menurut pendapat umum:
          Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban.
KEADILAN SOSIAL
           Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan social adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.” Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan social dalam bidang ekonomi adalah dapat mencapai kemakmuran yang merata. Langkah-langkah menuju kemakmuran yang merata diuraikan secara terperinci:
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan:
“sila keadilan social mengandung prinsip bahwa setiap orang Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hokum, politik, ekonomi dan kebudayaan.”
Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila (ekaprasetia pancakarsa) sicantumkan ketentuan sebagai berikut:
“dengan sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan social dalam kehidupan masyarakat Indonesia.”
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni:
1) perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhaclap sesama. rnenjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3) sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4) sikap suka bekerja keras
5) sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahleraan bersama
C. BERBAGAI MACAM KEADILAAN
A)  Keadilan Legal atau Keadilan Moral
          Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang
selaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud
dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik
.
B. Keadilan Distributif
          Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama justru hal tersebut tidak adil.
C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
2.     KEJUJURAN
          Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan haruis sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau perbuatan. 
Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut.Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani. filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. (M.Alanisyah.1986:83). Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Jadi getaran kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya. Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. sebabnya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang. memiliki keprihadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin pada dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan.
3.     KECURANGAN
          Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
          Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan keuntungan di sini adalah keuntungan, yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan, meskipun orang lain menderita karenanya.
          Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah. tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan.
4.    PEMULIHAN NAMA BAIK

          Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika Ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitamya adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai harganya.
          Ada peribahasa berbunyi “daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik”. Ada pula pesan orang tua “jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kau anggap tidak baik!”. Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pnbadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.

5.    PEMBALASAN

          Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Sebagai contoh, A memberikan makanan kepada B. Di lain kesempatan B memberikan minuman kepada A. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan serupa, dan inl merupakan pemba]asan.
          Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang. yaitu siksaan di neraka.


TULISAN MANUSIA DAN KEGELISAHAN



Cerpen yang berkaitan manusia dengan kegelisahan

KEGELISAHAN HATI

Yuni seorang mahasiswi Perguruan tinggi islam yang bimbang akan hatinya, sering terjadi gejolak hati dalam hatinya, gejolak antara agama dan dirinya.Suatu ketika di saat dia down, di bertemu dengan temannya, yang kemudian mengajaknya untuk mengikuti kajian guna untuk melatih mental rohaninya,1,2,3….bahkan sampai 2 semester dia bergabung dengan suatu kelompok pengajian, tapi lama kelamaan ia merasa putus asa, dia sendiri da awal tidak tahu tentang kajian itu, dia hanya asal ikut saja.dan berjalan begitu saja tanpa adanya satu tujuan.Yuni sebelum masuk perguruan tersebut dia di nasehatin oleh kakaknya untuk tidak mengikuti organisasi bernama A, namun tanpa sadar kajian yang ia ikuti itu di bawah naungan dari organisasi A, betapa kagetnya ia mengetahui itu.selain itu karena mungkin kajiannya sangat dalam, dia lama – lama berfikir untuk konsentrasi dalam agama, tapi rasa itu sia – sia karena ada suatu rahasia dalam dirinya..dia mempunyai pacar (Joni), suatu saat dia berkonsultasi dengan murobbinya …
Mba,saya bingung dan bimbang,saya ingin sekali konsentrasi terhadap agama, namun jujur saya mempunyai pacar,dan kami berpacaran seperti orang – orang lain, bergandengan tangan, namun tidak sampai terjerumus lebih dalam (a’udzubillahmindzalik) , saya juga sering di sakiti secara batin olehnya, yang juga sekaligus menjadi pecahnya konsentrasi saya terhadap agama dan buyarnya konsentrasi belajar saya, apa yang harus saya lakukan?saya seperti tidak pantas di sini?” tanya yuni
Kemudian sang murobbi itu menjawab “Tinggalkanlah ia adikku,laki – laki itu juga belum dewasa yang mengakibatkan hatinya bimbang, jadilah orang yang tegas adikku,jodoh sudah ada yang mengaturnya, mau kita pertahanin kalau itu bukan jodoh kita, tidak mungkin ia bersama kita, manage lah cintamu,jangan pernah mau untuk di perbudak oleh cinta,cintailah orang secara wajar, dan niatlah untuk beribadah kepada –Nya, bangunlah cinta, jangan sampai adikku ini jatuh dalam cinta…!”
Mendengar kata – kata sang murobbi yunipun merasa seperti ada solusi untuk dirinya….akhirnya iapun meminta putus terhadap joni, namun joni menolak itu semua, akhirnya yuni berkata pada joni “Aku akan selalu bersamamu, asal dengan satu syarat mintalah aku kepada orangtuaku, aku ingin ikatan halal, apabial tidak jauhilah aku untuk beberapa waktu, jika kita jodoh kita akan di pertemukan , jika tidak terimalah dengan ikhlas jalan yang Allah berikan pada kita “
Beberapa bulan kemudian joni datang kerumah bersama orangtuanya, rasa bimbang menyelimuti yuni, bingung akan jawabannya nanti, dan akhirnya sesuai dengan niatnya untuk beribadah iapun menerima lamaran itu, namun dalam pertemuan yang hanya setengah jam itu tidak ada perbicaraan tentang pernikahan,entah sebenarnya itu apa…sampai pada akhirnya yunipun meminta kepada kepada joni untuk menikah,jika tidak yuni meminta untuk di putuskan saja pertunangan itu, karena sebenarnya batin yuni sudah tidak kuat mengahadapi itu semua, niatnya yang dulu ibadah, kini telah berkurang seiring dengan berkurangnya cintanya terhadap joni….
Yuni akhirnya memberikan waktu terhadap joni selama 4 bulan , namun joni tidak memberikan respon apapun,akhirnya pertunangan itupun putus.karena tidak kuat mengalami kejadian itu semua, dan ingin menenangkan dirinya, akhirnya ia hengkang dari semua organisasi dan kajian (ia merasa tak pantas begabung dalam kajian itu mengingat perilakunya yang berpacaran) yang ia ikuti, iapun jarang pulang, karena di kost dia mendapat hiburan dari teman – temanya……..Sekarang ia lebih terkonsentrasi dengan kuliahnya, yang dulu sempat berantakan…
BANGUNLAH CINTA, JANGANLAH KAMU MERASAKAN JATUH CINTA
THE END