Manusia dan Kegelisahan
· Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti
tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas.
Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram
hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya,
tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari
gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam
pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun
ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami
frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai.
Sebab-sebab
Orang Gelisah
Selama
hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering
ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan
tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. kegelisahan sendiri
berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa
khawatir,tidak senang tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan. sedangkan kita dapat mengetahui tanda-tanda bahwa seseorang
mengalami ketegang adalah dari tingkah lakunya. Sigmon Freud seorang ahli
psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia,
yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik dan kecemasan moril. Kegelisahan
tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang gelisah karena
faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal- hal yang material.
Mungkin
kegelisahan itu disebabkan antara lain
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan
dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan
hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya Jika kesulitan
ekonomi dijadikan alasan sebagai penyebab utama, tentu masih banyak saudara
kita yang lebih parah ekonominya dari kita. Tapi sebagian mereka masih bisa
tersenyum, dan nyenyak tidur hanya dengan beralaskan tikar di bawah jembatan
dan di pinggir jalan. Mengapa kita harus gelisah? Jika kekhawatiran hilangnya
harta, jabatan atau popularitas menjadi penyebab kegeliasahan. Bukankah semua
ini memang tidak kekal, semuanya bersifat sementara. Padahal masih lebih banyak
saudara- saudara kita yang hidup serba pas-pasan, tidak punya jabatan, apalagi
popularitas. Justru mereka sering dihina. Tapi anehnya, sebagian mereka masih
bisa tersenyum dan nyenyak tidur di dalam rumah kontrakan yang sempit dan
pengap. Jika pasangan hidup ideal yang menjadi penghalang kebahagiaan rumah
tangga, tentu kita saksikan banyak saudara-saudara kita tanpa pasangan yang
“ideal”, tapi mereka bisa menikmati kebahagiaan dalam rumah tangga. Mengapa kita
harus gelisah hanya karena belum mendapatkan pasangan yang “ideal” dalam
pikiran dan khayalan kita. Bukankah Rasulullah saw telah memberi tuntunan dalam
mencari pasangan, sekaligus kreterianya, cara memperolehnya, cara dan cara …
lainnya. Kehilangan pasangan sering menjadi sebab kegelisahan bahkan banyak
menimpa kehidupan manusia, terutama kalangan istri. Semakin banyak rizki dan
harta yang diraihnya semakin besar kegelisan yang akan menimpanya. Mengapa?
Memang tidak sedikit terjadi melimpahnya harta membuka peluang yang luas
hilangnya kesetiaan pasangan suami-isteri. Mungkin fenomena ini yang sering
mendatangkan kegelisahan. Bahkan tidak jarang sebagian isteri tak sanggup
memejamkan matanya di larut malam karena sang suami belum pulang. Pikirannya
terbang melayang ke alam yang negatif penuh curiga. Mengapa ini terjadi?
Padahal sebelumnya mengharapkan datangnya limpahan harta. Setelah harta
melimpah justru kegelisahan pun juga atang. Pada dasarnya semua manusia
mendambakan kebahagiaan, dan tidak menginginkan kegelisahan. Kebahagiaan itu
satu, dan kegelisahan juga satu. Bisa diraih oleh setiap manusia yang kaya atau
yang miskin, yang punya jabatan atau yang jelata, yang ternama atau yang tak
dikenal, berpasangan atau yang belum, yang sehat atau sedang sakit, yang
berkarier atau yang belum. Sebaliknya kegelisahan juga bisa datang pada setiap
manusia dari semua lapisan dan tingkatan.
A)
Kecemasan tentang kenyataan ( objektif )
Kecemasan
tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di
masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya.
Kecemasan yang timbul karena
penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau
takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat
seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya
akan menjadi sebuah kenyataan.
C)
Kecemasan moril
Kecemasan
moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki
berbagai macam emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa
kurang,cinta. Rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan
individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena
itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan
manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan putus asa.
Penyebab kegelisahan
Sebab sebab orang gelisah adalah
karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup,
hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
Cara mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini
peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita
harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga
kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi
kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.
Usaha-usaha Mengatasi
Kegelisahan
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu : •
Kecemasan obyektif Merupakan suatu pengalaman perasaan sebagai akibat
pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan
dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman
bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata,
bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada
dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan. •
Kecemasan neorotis Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan
yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang
irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya. •
Kecemasan moril Kecemasan ini disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi
memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: iri, dengki, marah, gelisah, cinta,
rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara
keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering
membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa. Bila dikaji
sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan
hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam
maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita
sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Keterasingan
keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar
terasing. kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata
terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau
terpencil. jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan
tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. penyebab
orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima
atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri
seseorang sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.
·
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan
kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak
dikenal, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan,
terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal
yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari
yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang
pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebab dan kadar
yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan
ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga ia tidak
dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
· Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti
sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang,
tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian
hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergangung pada mental orang dan kasus
penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapat mengakibatkan
kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap
sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman
sepergaulannya.
· Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa
arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan
yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah
yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat
pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai
sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Usaha-usaha Mengatasi
Ketidakpastian
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti
ialah :
1. obsesi
2. phobia
3. kompulasi
4. hysteria
5. delusi
6. halusinasi
7. keadaan emosi Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung pada mental si penderita. Andai kata penyebabnya sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang
paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar