Senin, 27 Juli 2015

TEORI PERKEMBANGAN PENDUDUK



TUGAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
“ TEORI PERKEMBANGAN PENDUDUK”

Nama                   :  Widya Puspita Sari           
NPM                    :  37412698
Kelas                    : 3ID01


TEORI PERKEMBANGAN PENDUDUK


1.             Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada didalam  suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dansaling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus/ kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu orang yang tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggaldi situ. misalkan bukti   kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain.kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlahpenduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.

2.             Perkembangan Penduduk
Perkembangan penduduk adalah penambahan populasi manusia secara kuantitas (jumlah) yang mengakibatkan kepadatan penduduk terus meningkat dan terjadilah ledakan penduduk.

3.             Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penduduk
·           Kelahiran (Fertilitas)
       Kelahiran merupakan faktor alami. Kelahiran adalah bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah. Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas). Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
v  Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
v  Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
v  Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
v  Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
v  Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
·           Kematian (Mortalitas)
Kematian merupakan faktor alami. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen atau berkurangnya penduduk pada suatu wilayah. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Banyaknya angka kematian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung kematian(pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
*        Faktor pendukung kematian(pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
 Sarana kesehatan yang kurang memadai.
 Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
 Terjadinya berbagai bencana alam
 Terjadinya peperangan
 Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
 Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
*        Faktor penghambat kematian(anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
 Lingkungan hidup sehat.
 Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
 Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
 Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
 Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk
·           Perpindahan (Migrasi)
Migrasi merupakan faktor non-alami. Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan Perkembangan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.

4.             Macam-macam perkembangan penduduk
·                Perkembangan Penduduk Alami
Perkembangan penduduk alami adalah Perkembangan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian.
·                Perkembangan Penduduk Migrasi
Perkembangan penduduk migrasi adalah Perkembangan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar.
·                Perkembangan Penduduk Total
Perkembangan penduduk total adalah Perkembangan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.
v   Dampak Perkembangan Penduduk:
Ø   Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang.
Ø   Semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri, peternakan, dll
Ø   Angka pengangguran meningkat.
Ø   Angka kesehatan masyarakat menurun.
Ø   Angka kemiskinan meningkat.
Ø   Pembangunan daerah semakin dituntut banyak.
Ø   Ketersediaan pangan sulit.
Ø   Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit.
Ø   Angka kecukupan gizi memburuk.
Ø   Muncul wanah penyakit baru

Sumber :

Senin, 11 Mei 2015

KASUS EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM



KASUS EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM


Indonesia patut bersyukur karena dilimpahi dengan kekayaan sumber daya alam di setiap jengkal tanah Nusantara.  Saat ini Indonesia berada pada peringkat ke 6 sebagai negara produsen cadangan emas terbesar di dunia, peringkat 5 dalam produksi tembaga dan bauksit, penghasil timah terbesar kedua setelah China dan produsen, produsen nikel terbesar kedua di dunia, eksportir batubara kedua di dunia setelah Australia, eksportir gas alam bersih (LNG) terbesar di dunia dan eksportir ketiga terbesar gas alam cair setelah Qatar dan Malaysia. Cadangan minyak Indonesia pun berlimpah. Menurut data Wahana Lingkungan Hidup, Indonesia memiliki 60 ladang minyak (basins), 38 di antaranya telah dieksplorasi, dengan cadangan sekitar 77 miliar barel minyak dan 332 triliun kaki kubik (TCF) gas. Kapasitas produksinya hingga tahun 2000 baru sekitar 0,48 miliar barrel minyak dan 2,26 triliun TCF. Ini menunjukkan bahwa volume dan kapasitas BBM sebenarnya cukup besar dan  sangat mampu mencukupi kebutuhan rakyat di dalam negeri. Apabila semua kekayaan alam tersebut dapat dikelola dengan bijak maka akan sangat berguna untuk meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia. Terlebih dalam konstitusi dasar Republik Indonesia, yaitu UUD 1945, pada pasal 33 ayat 3 dijelaskan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”
Akan tetapi, kondisi tersebut mungkin hanyalah sekedar mimpi belaka bagi sebagian besar rakyat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kekayaan alam yang seharusnya dapat dinikmati untuk kemakmuran rakyat, justru memberikan keuntungan besar bagi para kapitalis asing di Indonesia. Sebagai contoh, penguasaan minyak bumi di Indonesia hampir 90% dikuasai asing. Sebuah realita yang sangat berkontradiksi dengan isi konstitusi dasar negara ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menganalisis masalah eksploitasi sumber daya alam secara berlebih oleh perusahaan asing serta memberikan rekomendasi solusi untuk menanggulangi tindak eksploitasi tersebut.

1.      Analisis Masalah
Krisis sumber energi yang selama ini marak menjadi pemberitaan media sebenarnya bukan karena cadangan sumber energi Indonesia yang tidak mencukupi, akan tetapi karena pengelolaan energi nasonal yang kurang baik karena sumber daya yang ada justru dijual kepada pihak asing secara masif. Beberapa masalah yang terkait dengan eksploitasi sumber daya alam/energi di Indonesia antara lain adalah :
a.      Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara serta 50% lebih kekayaan perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati oleh negara-negara maju sementara Indonesia sebagai pemilik SDA hanya mendapatkan bagian yang sedikit. Penerimaan negara dari mineral dan batubara hanya 3 persen (sekitar 21 trilyun Rupiah pada tahun 2006). Padahal dampak kerusakan lingkungan yang terjadi lebih besar dari nominal tersebut.
b.      Kebijakan terkait sumber daya alam yang dibuat oleh pemerintah tidak lagi sesuai dengan amanat UUD 1945 dan cita-cita proklamasi bangsa. Hasil sumber daya negara dijual murah ke pihak asing dengan alasan harga komoditas dianggap sedang melejit di pasar global tanpa mempedulikan kebutuhan ketahanan energi dalam negeri. Bahkan semakin ironis karena di dalam negeri rakyat justru mengalami kelangkaan energi. Misal contoh kasusnya adalah DPR RI Komisi VII yang memuluskan kegiatan Hulu dan hilir dalam pengelolaan Migas yang jelas-jelas menyalahi undang-undang yang berlaku di Indonesia.
c.       Pemerintah terlalu mengistimewakan investor maupun pengusaha asing. Terbukti melalui UU Penanaman Modal Asing (PMA) dimana para kapitalis asing dapat mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia hingga 95-100 tahun lamanya. Padahal ketika awal berdirinya bangsa ini, pihak asing hanya boleh mengelola SDA Indonesia tidak lebih dari 35 tahun. Tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, atau yang biasa dikenal dengan CSR, juga belum jelas. Apabila ada, biaya CSR yang dikeluarkan juga sangat kecil hanya sekitar 2% dari seluruh profit yang didapat.
d.      Sistem kontrak kerja pemerintah dan pengusaha asing disinyalir terjadi penyelewengan terkait masalah cost recovery (pengembalian seluruh biaya operasi para kontraktor migas yang sebagiannya merupakan perusahaan asing). Banyak pengeluaran yang tak terkait langsung dengan biaya produksi migas yang menjadi tanggung jawab pengusaha kontraktor migas justru dibebankan kepada  pemerintah. Hal tersebut terjadi karena adanya keterlibatan oknum pejabat pemerintah yang berkolaborasi dengan para pemain asing.
e.       UU No 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara belum efisien dan banyak perusahaan asing menolak mengikuti peraturan tersebut karena Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara, 50% lebih kekayaan perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati oleh negara-negara maju. dianggap merugikan, misal pertambangan besar seperti PT Freeport Indonesia, Papua dan PT. Newmont Nusa Tenggara perusahaan ini selalu berpegang pada Kontrak Karya yang dibuat pada era orde baru dan tentunya lebih menguntungkan perusahan di bandingkan harus mengikuti Undang – Undang Minerba yang mengharuskan perusahan membayar sekitar 10% keuntungan Bersih seperti yang tertuang dalam pasal 129.


2.      Penyelesaian Masalah
Sesuai dengan tujuan pembangunan Indonesia, yaitu mewujudkan pembangunan berkelanjutan dimana salah satunya menjaga pemanfaatan SDA agar dapat berkelanjutan maka tindakan eksploitasi alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Selain itu, pengelolaan SDA juga harus terpadu dengan memperhatikan beberapa tahapan utama, seperti pemetaan penyebaran, kebutuhan dan konsumsi energi per wilayah secara komprehensif dengan prinsip keterbukaan / transparansi dan akses yang seluasnya terhadap masyarakat. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain dengan memanfaatkan SDA dengan hati-hati dan efisien, menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran), mengembangkan metoda penambangan, pemrosesan hasil tambang serta pendaur-ulangan secara efisien serta melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam
Kemudian untuk menanggulangi eksploitasi SDA oleh pihak asing maka diperlukan peran penting pemerintah sebagai pembuat kebijakan agar dapat membuat kebijakan yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat. Berikut beberapa cara untuk menanggulangi SDA yang dikuasai oleh asing :
a.      Memberdayakan SDM Indonesia yang banyak dengan pendidikan yang bermacam-macam.
b.      Menasionalisasi perusahaan asing yang ada di Indonesia
c.       Memakai teknologi buatan dalam negeri untuk eksplorasi sumber daya alam
d.      Mengenakan pajak yang tinggi untuk perusahaan asing yang mengeksploitasi SDA Indonesia
e.       Membuat perjanjian royalti yang sama-sama menguntungkan kedua pihak dan perjanjian bagi perusahaan asing untuk menyejahterakan masyarakat di sekitar daerah eksplorasi mereka



DAFTAR PUSTAKA


Minggu, 03 Mei 2015

SUMBER DAYA ALAM



Sumber Daya Alam

I.                   PENDAHULUAN
Kehidupan manusia di bumi ditunjang oleh tersedianya sumber daya alam. Alam pada dasarnya telah menyediakan kebutuhan umat manusia baik yang bersifat biotik (hayati) maupun abiotik (non-hayati). Sumber kekayaan bumi baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia merupakan Sumber Daya Alam (SDA).
Manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan. Kehidupan manusia tergantung pada kelestarian lingkungan, sebaliknya kelestarian lingkungan tergantung pada kegiatan manusia. Dalam kondisi alami lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya. Namun kondisi tersebut dapat berubah dengan berbagai aktivitas yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terkadang dapat melampaui batas. Oleh sebab itu, dalam pemanfaatan SDA harus disertai dengan pemeliharaan dan pelestariannya.
Untuk memperluas pengetahuan tentang SDA dan Lingkungan Hidup, maka menuntut kita untuk mempelajari SDA mengenai Klasifikasi SDA, Aneka SDA dan Pemanfaatan SDA. Serta Lingkungan Hidup mengenai Keseimbangan Lingkungan, Perubahan Lingkungan, Pencemaran Lingkungan, dan Parameter Pencemaran. Pentingnya mempelajari sumber daya dan lingkungan diharapkan memiliki pengertian dan kesadaran dalam pemanfaatan SDA juga disertai dengan pemeliharaan dan pelestariannya.


II.                Pengertian Sumber Daya Alam
Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya Alam sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut. Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang bukan dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah, laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak langsung.
Sumber daya alam merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik makhluk hidup dan faktor-faktor alam, antara makhluk hidup satu dengan yang lain dan antara faktor alam satu dengan yang lain. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam pada haikikatnya berarti melakukan perubahan-perubahan di dalam ekosistem alami yang telah atau belum diubah oleh tindakan manusia. Di dalam kesatuan ekosistem kedudukan manusia adalah sebagai bagian dari unsur-unsur lain yang tak mungkin terpisahkan. Oleh karena itu seperti halnya dengan organisme lainnya, kelangsungan hidup manusia tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya. Untuk menjaga terjaminnya kelestarian ekositem, faktor manusia adalah sangat dominan. manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik antara manusai dengan lingkungannya, sehingga keseimbangan ekosistem tidak terganggu. Pengaruh manusia terhadap pemanfaatan sumber daya alam dapat mengakibatkan tiga kemungkinan kualitas sumber daya alam, yaitu merusak, tetap lestari, dan memperbaiki (Kaligis, 1986).

III.             Penggolongan Sumber Daya Alam
SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).
1.  Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a.    Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya : Hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat  melakukan  reproduksi  dan  memiliki  daya  regenerasi (pulih kembali).
b.   Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable), misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
c.    Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi pasang surut, energi laut dan air dalam siklus hidrologi.
2.  Berdasarkan Potensi
Menurut  potensi  penggunaannya,  sumber  daya  alam  dibagi  beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a.    Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
b.   Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin. Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber enegri (air terjun ) dapa Anda lihat pada Gambar 2.1 berikut ini
https://lintasmerahputih.files.wordpress.com/2014/05/foto-pemandangan-air-terjun-paling-menakjubkan-indah-di-dunia-6.jpg
Gambar 2.1 Air Terjun merupakan sumber daya energi yang potensial untuk pembangkit listrik
c.    Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa. SDA ruang dapat Anda lihat pada Gambar 2.2 berikut ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW6rkSsesJyhYDY0zmMtuSuFvbX4wPFQN3wS9Yk63LXKnhVfZerAgpTEHFtTP-koBI91TT-vp5yvPqH12lswr8chwevssFWJ8XxtroGTTA8FrzZ4RkMldVXVxu5ZCpIrP5m01-dGw5D3Cy/s1600/Tanah+siap+tanam+1.JPG
Gambar 2.2 Hamparan tanah merupakan sumber daya ruang
3.  Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a.    Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b.   Sumber daya alam hayati (biotik); disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup. Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.



IV.  Aneka Ragam Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya

Setelah Anda mempelajari klasifikasi SDA, Anda akan mengenal adanya aneka ragam SDA yang dapat dimanfaatkan. Pada uraian dibawah ini akan dibicarakan sebagian dari pemanfaatan sumber daya alam. Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan antara lain (Kaligis, 1986) :
1. Sumber Makanan dan Obat-obatan
Banyak SDA yang sudah Anda ketahui yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, baik yang berasal dari SDA hayati maupun nabati. Misalnya SDA hayati dan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, contoh untuk sumber makanan antara lain hewan – hewan tern ak, berbagai umbi–umbian, berbagai jenis biji – bijian dan sebagainya. Sedangkan untuk sumber obat – obatan antara lain jahe, lempuyang, pasak bu mi, laos, dan sebagainya. Coba Anda cari contoh lainnya untuk SDA yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan dan obat-obatan!
2. Sumber Energi

Energi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk memasak, menjemur pakaian, penerangan dan sebagainya. Energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari sumber energi. Sumber energi merupakan SDA yang dapat dimanfaatkan energinya, antara lain:

a.    Yang berasal dari tanah contohnya minyak bumi, gas bumi, batu bara;

b.   Yang berasal dari udara contohnya matahari, angin;

c.    Air dapat dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik;

d.   Yang berasal dari biomas misalnya kayu, ranting, zat-zat pati, gula dan getah-getahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan;

3. Sumber Devisa Negara
Seyogyanya pemanfaatan SDA yang dapat dijadikan sebagai sumber devisa Negara dapat diketahui oleh seluruh rakyat. Coba anda amati hasil – hasil SDA! Apa yang dapat dihasilkan dari SDA untuk sumber devisa negara? Tidak sedikit devisa negara dapat diperoleh dari pemanfaatan sumber daya alam. Misalnya yang berasal dari :
a.    Sumber daya alam biotik seperti hasil-hasil perkebunan (teh, karet dan lain-lain), kehutanan (kayu, rotan, damar dan lain-lain);
b.   Sumber daya alam tanah seperti minyak bumi, gas bumi, batu bara, besi dan mineral lainnya, dan
c.    Sumber daya alam laut (air) misanya udang, beraneka ragam ikan, rumput laut dan lain-lain.
4. Sebagai Sumber Plasma Nutfah
Terdapat beberapa tumbuhan atau hewan yang dahulu tidak dimanfaatkan, tetapi sekarang dapat dimanfaatkan atau dibudidayakan, salah satunya buah pace (mengkudu). Dihutan atau dilingkungan terdapat tumbuhan dan hewan yang belum dibudidayakan. Nilai biologis yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah. Plasma nutfah adalah sifat - sifat unggul yang diwariskan secara turun temurun. Dahulu ada beberapa tanaman yang masih belum memiliki peranan yang sangat penting, tapi pada saat ini diketahui memiliki manfaat yang bisa digunakan oleh manusia, contohnya buah pace (mengkudu) yang semula tidak dimanfaatkan sekarang memiliki khasiat meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan mengobati penyakit tekanan darah tinggi, tanaman mamba (Azadirakhta indica) dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar tetapi saat ini diketahui mengandung zat azadirakhtin yang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri. Adapula jenis gangga yang memiliki kandungan protein tinggi, yang digunakan sebagai sumber makanan masa depan misalnya Chlorella. (Syamsuri, 2002).

IV.             SDA yang Tak Dapat Diperbaharui
SDA yang tak dapat diperbaharui di bumi ini jumlahnya terbatas; logam, mineral, minyak bumi dan batu bara merupakan contoh Sumber Daya Alam yang tak dapat diperbaharui atau tak terpulihkan. Jika diambil terus menerus sumber daya alam tersebut akan habis. Apa yang terjadi jika semua minyak bumi di sedot habis, sementara sumber energi lain belum mencukupi? Bagaimana dengan generasi yang akan datang, yang juga berhak atas tersedianya sumber energi tadi?
Agar generasi Yang akan datang tidak kehilangan haknya, kita perlu melakukan konservasi SDA. Konservasi artinya memelihara dan mengelola. Misalnya dengan melakukan penghematan bahan, pendaurulangan (recycle), penggunaulangan (reuse), dan perawatan (repair).
a.        Pendaurulangan (recycle)
Pendaurulangan yaitu dimana sampah yang dapat diuraikan dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui daur ulang (recycle). Contoh: Sampah dan daun-daun dapat dijadikan kompos untuk pupuk tanaman. Coba carilah oleh Anda contoh yang lainnya yang dapat didaur ulang!
b.      Penggunaulangan (reuse)
Penggunaulangan yaitu sampah yang tidak dapat diuraikan akan tetap sebagai sampah jika dibiarkan di lingkungan. Kita dapat menggunakan kembali sampah tersebut melalui penggunaulangan. Misalnya: kaleng bekas kue dapat digunakan lagi untuk wadah makanan atau botol bekas dapat digunakan lagi untuk menyimpan minum dan sebagainya. Pemanfaatan ulang mempunyai keuntungan sebagi berikut:
1.    Mengurangi sampah agar tidak semakin mengotori lingkungan
2.    Menghemat SDA
3.    Menghemat pengeluaran
4.    Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan.
c.    Perawatan (repair)
Perawatan yang biasa kita lakukan agar barang dapat bertahan lama, contohnya adalah:
1)   Membersihkan sumbu kompor secara berkala.
2)   Merawat mesin jahit, komputer dan peralatan
d.       Penghematan (reduce)
Penghematan menggunakan barang-barang yang sudah ada/barang bekas misalnya botol bekas selai dapat digunakan lagi untuk menyimpan gula dan sebagainya. Jadi tidak perlu membeli wadah baru.
Alasannya:
a)   Dapat menghemat SDA, terutama SDA tak terpulihkan.
b)   Mengurangi sampah, sehingga mencegah pencemaran.

VI.             Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui
Anda tentu mengetahui alasan mengapa tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan SDA yang dapat diperbarui. Karena tumbuhan, hewan dan mikroorganisme dapat berkembang biak. Kita dapat menanam tumbuhan atau memelihara hewan kemudian mengembangbiakkannya. SDA tersebut dapat dipanen, dimanfaatkan dan diperbaharui.
Sebenarnya air termasuk SDA terpulihkan, meskipun yang memulihkannya adalah alam melalui daur hidrologi. Alam menyediakan energi untuk menguapkan air laut, menghembus awan hingga jatuh menjadi air hujan, meresap ke tanah, dan muncul lagi sebagai mata air. Agar proses pemulihannya berlangsung baik, maka semua lintasan daur air tersebut harus kita jaga kelestariannya. Misalnya hutan harus ada. Pencemaran sungai dikurangi dan penggunaan air harus dihemat.
Meskipun tumbuhan, hewan dan mikroorganisme (SDA Hayati = SDAH) dapat diperbaharui, tetapi dalam pemanfaatannya harus diikuti dengan pemeliharaan dan pelestariaannya. Apabila tumbuhan di panen atau dimanfaatkan terus menerus tetapi tidak dirawat maka SDAH tersebut juga akan terancam kelestariannya, bahkan kemungkinan akhirnya akan punah. (Syamsuri; 2002)
Air yang merupakan SDA terpulihkan juga harus digunakan secara bijaksana.
a.      Air
Air adalah suatu zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan di muka bumi. Hampir 71% permukaan bumi tertutupi oleh air. Terdapat 1,4 tiriliun kilometre kubik (330 juta mil3) tersedia di bumi.
Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Air dapat berwujud padat (es), cair (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Air (H2O) dalam keadaan murni merupakan benda alami yang cair, tidak berwarna, tembus cahaya, tidak ada rasanya, bisa membeku pada suhu 00C dan mendidih/menguap pada suhu 1000C, bentuknya selalu berubah sesuai bentuk tempat ia berada, dapat melarutkan dan melapukkan benda-benda keras tertentu dan dapat melepaskan kembali zat yang larut di dalamnya.
Air terus mengalir melalui sistem distribusi alam di dalam suatu siklus, yang disebut siklus air (daur hidrologi).
b.       Sumber Daya Tumbuhan, Hewan dan Mikroba
1) Sumber Daya Tumbuhan
Sumber daya hayati Indonesia, baik yang berupa tumbuhan maupun hewan sangat beraneka ragam. Dalam membicarakan sumber daya alam tumbuhan maupun hewan kita tidak dapat menyebutkan jenis tumbuhan maupun jenis hewan, melainkan kegunaannya. Misalnya untuk tumbuhan berguna untuk pangan, sandang, papan, dan rekreasi, akan tetapi untuk bunga-bunga tertentu, seperti melati, anggrek bulan, dan Rafflesia arnoldi merupakan pengecualian karena ketiga tanaman bunga tersebut sejak tanggal 9 Januari 1993 telah ditetapkan dalam Kepres No. 4 tahun 1993 sebagai bunga nasional dengan gelar masing-masing sebagai berikut:
a)    Melati sebagai bunga bangsa
b)   Anggrek bulan sebagai bunga pesona
c)    Rafflesia arnoldi sebagai bunga langka
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan karbohidrat melaui proses fotosintesis. Oleh karean itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan karbohidrat melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkna kerusakan dan kepunahan, dan hal ini akan berkaitan dengan rusaknya rantai makanan.
2) Sumber Daya Hewan
Anda tentu sudah mengetahui bahwa Sumber Daya hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Seperti pada ketiga macam bunga nasional, pada tanggal 9 Januari 1993 ditetapkan pula tiga satwa nasional.
Tiga satwa nasional adalah sebagai berikut:
a)    Komodo (Varanus Kodoensis) sebagai satwa nasional darat.
b)   Ikan Solera Merah sebagai satwa nasional air.
c)    Elang Jawa sebagai satwa nasional.
Selain ketiga satwa nasional di atas, masih banyak satwa Indonesia yang langka dan hampir punah. Misalnya Cendrawasih, Maleo, dan badak bercula satu.
Untuk mencegah kepunahan satwa langka, diusahakan pelestarian secara in situ dan ex situ. Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian satwa langka dengan memindahkan satwa langka dari habitatnya ke tempat lain.
3) Sumber Daya Mikroba
Di samping sumber daya alam hewan dan tumbuhan terdapat sumber daya alam hayati yang bersifat mikroskopis yaitu mikroba. Selain berperan sebagai dekomposer (pengurai) di dalam ekosistem, mikroba sangat penting artinya dalam beberapa hal seperti berikut ini:
a)    Sebagai bahan pangan atau menguah bahan pangan menjadi bentuk lain seperti tape, sake, tempe, dan oncom.
b)   Penghasil obat-obatan (Antibiotik), misalnya penisilin.
c)    Membantu penyelesaian masalah pencemaran, misalnya pembuatan biogas dan daur ulang sampah.
d)   Membantu membasmi hama tanaman, misalnya Bacillus Thuringiensis.
e)    Untuk rekayasa genetika, misalnya pencangkokan gen virus dengan gen sel hewan untuk menghasilkan interferon yang dapat melawan penyakit karena virus.
Rekayasa genetika dimulai tahun 1970 oleh Paul Berg (Pratiwi; 2000). Rekayasa Genetika adalah penganekaragaman genetic dengan memanfaatkan fungsi genetik dari suatu organisme. Cara-cara rekayasa genetika tersebut antara lain: kultur jaringan, mutasi buatan, persilangan, dan pencangkokan gen. rekayasa genetika dapat dimanfaatkan untuk tujuan sebagai berikut ini:
1)    Mendapatkan produk pertanian baru, seperti “potato” , merupakan persilangan dari potato (kentang) dan tomato (tomat).
2)    Mendapatkan ternak yang berkadar protein tinggi.
3)    Mendapatkan ternak atau tanaman yang tahan hama.
4)    Mendapatkan tanaman yang mampu menghasilkan insektisida sendiri.

VII.          Sumber Daya Alam yang Tidak Habis
a.        Tak dapat Diubah
Yaitu sumber daya alam yang tidak akan habis, tetapi tidak dapat banyak di ubah oleh kegiatan manusia, misalnya: Tenaga Atom, tenaga angin, tenaga pasang surut.
b.        Bisa salah guna
Yaitu SDA yang tak akan habis, tetapi jika salah cara pemanfaatannya, maka kualits dari SDA akan menurun bahkan rusak. Misalnya; udara, air dan pemandangan alam.

VIII.       FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN SDA
1.        Di bidang pertanian dan perikanan
a.       Penggundulan hutan mengakibatkan lahan yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang
b.       Pemberian pupuk dan penyemprotan hama yang berlebihan akan mengakibatkan timbulnya hama jenis baru yang tebal terhadap zat kimia tersebut
c.       Penangkapan ikan yang salah mengakibatkan berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan
2.        Di bidang Teknologi dan industri
Penggunaan teknologi yang kurang tepat dan tidak sesuai yang akan menyebabkan sesuatu yang buruk
3.         Pencemaran
a. Udara
Hasil limbah industri berupa gas karbon monoksida, karbon dioksida, belerang dioksida, dan lainnya
b. Suara
Pencemaran suara oleh bisingnya suara mobil, pesawat, kereta api, jet udara.
c. Air
Pencemaran sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan air laut. Busa sabun tidak dapat diserap oleh tanah.
4.        Banjir
Sering terjadi saat musim hujan ketika curah hujan tinggi.
5.        Bencana Alam
Faktor-faktor yang menyebabkan antara lain:
1. Penggundulan hutan
2. membuang sampah sembarangan
3. Tertutupnya tanah perkotaan dengan beton dan aspal
4. rusaknya tanggul sungai
5. Gunung meletus
Penyebab :
1. lava dan lahar panas
2. Lahar dingin
3. debu-debu gunung api
4. sumber air jadi kering
5. gunung meletus dahsyat menyebabkan matinya flora-fauna
6. Gempa Bumi Gerakan kulit bumi sebagai tenaga endogen menyebabkan kerusakan pada jalan raya, permukaan bumi, gelombang tsunami
7. Angin topan
Adalah angin yang berhembus dengan kecepatan yang sangat kuat. Apabila disertai dengan hujan disebut badai, dapat menyebabkan kerusakan antara lain, rumah-rumah, bangunan rumah tembok, jatuhnya helikopter, rusaknya areal hutan, menggulingkan kereta api, dan dapat menimbulkan ombak yang besar
8. Musim kemarau Apabila terik dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan.

Daftar Pustaka
Darmodjo, H. (1991/1992). Pendidikan IPA I. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Kaligis, J. (1986). Biologi I. PIPA 2233. Modul 6-9. Jakarta: Universitas Terbuka.
Pratiwi, D.A. dkk. (2000). Biologi untuk SMU Kelas I, Jilid I. Jakarta:
Syamsuri,I. dkk. (2002). Biologi SMU Kelas I Semester 2. Jakarta: Erlangga.
http://ringkasanmateri2.blogspot.com/